Lempuyang – Pada hari Selasa (29/7) Sebagai bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan berbasis potensi lokal, Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU 60 Universitas Diponegoro mengembangkan inovasi pengolahan limbah pertanian berupa briket dari kulit kopi di Desa Lempuyang, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung. Inovasi ini hadir sebagai solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan limbah organik yang dihasilkan dari aktivitas pengolahan kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan desa tersebut.

Desa Lempuyang dikenal sebagai wilayah pertanian dengan komoditas kopi yang cukup dominan. Namun, kegiatan pascapanen kopi menyisakan limbah berupa kulit kopi dalam jumlah besar yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah tersebut kerap dibuang atau dibakar begitu saja, berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Melihat kondisi ini, Tim KKN-T IDBU 60 hadir dengan gagasan inovatif untuk mengolah limbah kulit kopi menjadi briket bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Melalui pendekatan teknologi tepat guna, tim mahasiswa merancang proses produksi briket yang sederhana namun efisien, sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat secara mandiri. Program ini diawali dengan pemetaan potensi dan permasalahan desa, dilanjutkan dengan perancangan dan uji coba teknis pembuatan briket. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi dilakukan secara partisipatif bersama warga setempat, agar masyarakat tidak hanya memahami manfaat dari inovasi ini, tetapi juga mampu memproduksinya secara berkelanjutan.

Pembuatan briket dilakukan dengan proses pengeringan kulit kopi, pencampuran bahan pengikat alami seperti tepung kanji, serta pencetakan dan pengeringan akhir. Produk briket yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk keperluan memasak rumah tangga, pengolahan hasil pertanian, maupun kegiatan UMKM yang membutuhkan sumber energi murah dan ramah lingkungan.

Lebih dari sekadar teknologi, program ini juga membawa semangat pemberdayaan masyarakat. Tim KKN tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas masyarakat desa. Dengan memanfaatkan limbah yang selama ini tidak bernilai guna, masyarakat kini dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi dan sekaligus berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Melalui inovasi briket kulit kopi ini, Tim KKN-T IDBU 60 Universitas Diponegoro menunjukkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dapat menciptakan solusi konkret dan berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Temanggung dan sekitarnya, sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal dan prinsip ekonomi sirkular.