Pada hari Minggu (20/7), Tim KKN-T IDBU 60 Universitas Diponegoro melaksanakan demonstrasi pembuatan pestisida nabati kepada Kelompok Tani Dinasty Makmur dengan menghadirkan inovasi ramah lingkungan berbahan dasar limbah kulit kopi. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi petani lokal dalam mengendalikan hama tanaman tanpa merusak lingkungan. 

Limbah kulit kopi yang selama ini hanya dianggap sebagai sisa buangan dari proses pengolahan kopi, ternyata memiliki kandungan senyawa aktif alkaloid dan saponin yang yang terbukti memiliki efek antifeedant dan toksik terhadap hama tanaman.

Pestisida ini dibuat melalui proses maserasi, yaitu perendaman kulit kopi kering dengan alkohol 95% sebagai pelarut utama, serta aquades sebagai pengencer. Proses maserasi dilakukan selama waktu optimum 18 jam dengan pengadukan berkala untuk memastikan ekstraksi senyawa berjalan maksimal.

“Inovasi ini kami rancang agar mudah diterapkan oleh petani lokal, memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk yang berguna, sekaligus mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat mencemari lingkungan,” jelas David, salah satu anggota tim KKN-T IDBU 60 Universitas Diponegoro.

Tim KKN-T IDBU 60 Universitas Diponegoro mendemonstrasikan produk pestisida nabati dari limbah kulit kopi ini langsung di depan Kelompok Tani (KT) Dinasty Makmur. Kelompok tani diajak untuk menyaksikan langsung proses pembuatan pestisida nabati, mulai dari tahap persiapan bahan dan alat, pencampuran, hingga cara pengaplikasiannya terhadap hama di kebun. Antusiasme anggota kelompok tani terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Mereka juga aktif mengajukan pertanyaan terkait efektivitas pestisida nabati ini terhadap hama. 

Menurut Ketua KT Dinasty Makmur, Pak Markhamdani, Kelompok Tani merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Ia mengatakan bahwa upaya ini dapat membantu mengatasi serangan hama pada perkebunan, baik pada tanaman kopi, hortikultura, maupun jenis tanaman lainnya. Selain itu, program ini juga dinilai mampu meminimalisir biaya yang biasanya dikeluarkan untuk keperluan pembasmian hama.

Tim KKN-T IDBU 60 Universitas Diponegoro berharap pestisida nabati dari limbah kulit kopi ini dapat menjadi alternatif yang terjangkau, aman, dan berdaya guna bagi pertanian di Desa Lempuyang dan sekitarnya.